Otobiografi
Nama saya Roy Heuward, saya lahir
pada tanggal 30 september 1992 di Mempawah, Kalimantan Barat. Saya lahir dengan
selamat dan sehat. Pada saat saya memasuki usia saya yang ke 3 tahun saya
bersama keluarga saya pindah ke Jakarta. Dari tahun 1995 saya tinggal bersama
nenek saya, saya dari usia 3 – 10 tahun di rawat oleh nenek saya, karena kedua
orang tua saya bekerja di bekasi. Dan pada tahun 2002 saya tinggal bersama
orang tua saya di bekasi, tepatnya di Vila Indah Permai, bekasi utara. Pada
usia saya yang 10 tahun saya pindah sekolah dari Jakarta ke SD Mutiara 17
Agustus. Pada saat itu saya menjadi murid baru di sekolah itu, tetapi saya
mendapatkan banyak teman disana. Saya bahagia bisa bersama ayah ibu saya dan
teman baru saya di sekolah. Setiap hari saya sekolah di antar oleh ayah saya
naik sepeda motor. Saya melawati hari – hari saya hingga saya lulus SD. Ketika
saya lulus saya dan keluarga saya pindah rumah, rumah baru saya di Vila Gading
Baru, semejak saya pindah usaha ayah saya pun ikut pindah.
Setelah itu
saya masuk sekolah SMP dan saat itu juga saya pertama kalinya mengikuti MOS ( Masa Orientasi Siswa ). Pada saat itu
saya masuk di SMP Mutiara 17 Agustus , pada hari pertama saya ikut MOS saya
tidak membawa perlengkapan apa yang sudah di perintahkan kakak OSIS sekolahku,
dan ahirnya saya di kerjain oleh kakak kelas saya, saya di suruh mengatakan
cinta pada seorang wanita cantik yang membuat saya sangat malu, sampai-sampai
muka saya pun merah seperti buah tomat. Saya semasa SMP memiliki postur tubuh
yang kecil sehingga pada saat saya di kerjai oleh kakak kelas saya bnyak yang
menertawakan saya. Lalu setelah itu saya membuat surat perjajian untuk membawa
perlengkapan MOS tersebut.
Pada hari kedua
MOS, saya sudah memakai dan membawa perlengkapan MOS saya seperti apa yang
telah di tentukan. Kakak SIS meminta agar anggota MOS membuat team dengan nama
sesuai dengan nama planet,dan team saya adalah team Pluto yang di dalamnya
terdapat 10 anggota. Tidak ada yang saya kenal. Mereka semua berasal dari
sekolah yang berbeda-beda. Pada saat team Pluto sudah di bentuk dan team team
yang lain pula juga sudah di bentuk. Kami semua di ajak berjalan-jalan
mengelilingi perumahan wisma asri dekat sekolah saya yang sekarang. Kami semua
dibuat bingung oleh kakak OSIS karena banyak rintangan yang kami dapat pada
saat berkeliling di perumahan.
Ketika selesai
berkeliling, kami semua di pisahkan dari team-team yang lain. Kakak OSIS menyuruh
kami semua untuk menutup mata dengan kain yang harus kami bawa dari rumah.
Kemudian kami di suruh untuk mengeluarkan lidah. Setelah lidah sudah di
keluarkan, kakak-kakak OSIS memasukan kripik dengan rasa yang asem sepet,
kemudian cuka, lalu di tambahkan dengan garam. Kakak OSIS bukanlah sedang
mengerjahi kami, melainkan bermaksud kalau di sekolah kami ini penuh dengan
keaseman,keasinan,kepahitan,dan juga ada kemanisan. Kamipun langsung mengerti
apa yang dimaksud oleh kakak OSIS.
Pada hari
terakhir MOS, kami semua memakai atribut yang sudah selayaknya kami pakai pada
saat MOS. Saat pagi harinya kami disuruh memasak sendiri untuk makan sendiri.
Tetapi tetap pada team yng sudah diberlakukan. Saya dan taman-teman yang
lainnya memasak nasi goring dengan porsi yang cukup banyak dan memerlukan 3
kali memasak untuk mendapatkan 10 piring nasi goring. Stelah 2 jam berlalu
semua sudah siap untuk menyantap nasi goring yang kelihatannya sedap tetapi
tidak tahu rasanya seperti apa. Dengan rasa bangga kamipun makan bersama-sama.stelah
memakan kamipun di persilahkan untuk bermain-main untuk menghibur hari.setelah
sampai saatnya senja, kami seluruh anggota MOS berkumpul di tengah lapangan
sambil membawa kayu bakar dan batu bata untuk di jadikan api unggun nanti malam.
Sesampainya pada saat tengah malam, kami semua mengelilingi api unggun dengan
kobaran api yang cukup panas untuk menjadikan kami ayam panggang. Pada saat itu
semua terlihat senang, ada yang bermain gitar dengan menyanyikan lagu yang
terkenal pada saat itu, semua riang bernyanyi dengan akrabnya. Dan setelah itu
masa masa tersebut selesai.
Lalu setelah
melaksanakan MOS sekolah diliburkan beberapa hari, dan kemudian masuk kembali
seperti biasa, saya masuk di kelas 7.6 saya pun banyak mendapatkan teman-teman baru
di bangku SMP, setelah lama duduk di bangku SMP kelas satu saya mendapat
sahabat yang bernama Toni, saya selalu mengerjakan tugas apapun bersama Toni.
Toni adalah teman baru terbaik saya sehingga kami berdua seperti adik kakak.
Keseharian saya
di sekolah sama seperti anak-anak
lainnya, kami sering main bersama, mulai dari kelas 1smp saya sudah menyukai
olah raga futsal, saya bersama teman sekelas saya pun sering bermain futsal
bersama. Seiring berjalannya waktu saya naik ke kelas 8 yaitu kelas 2 SMP,
seperti biasanya setiap kenaikan kelas pasti ada pergantian teman, tetapi teman
saya tidak banyak berubah, jadi kami pun mudah beradaptasi dengan kelas baru.
Pada saat saya
duduk dikelas 2 SMP, saya sangat bersyukur dan bahagia karena pada semester
ganjil/ semester pertama saya mendapat ranking 3. Orang tua saya pun sangat
bahagia mendengar kabar tersebut, saya pun langsung di beri hadiah sepeda baru,
sungguh tak bisa di bayangkan pada saat itu saya merasa sangat bahagia. Pada
saat itu saya dengan sepeda baru saya selalu jalan-jalan mengelilingi danau
rumah saya. Setelah mendapatkan penghargaan itu saya pun semakin giat belajar.
Sehingga hingga akhir semester tetap menjadi tiga besar.
Kenaikan kelas
pun tiba, ketika saya naik dibangku 3 SMP saya mendapat kelas unggulan, saya
bersama teman saya yang masuk 5 besar pun masuk kelas unggulan tersebut,
termasuk sahabat saya di kelas 1 SMP toni. Saya sangat senang bisa masuk kelas
unggulan, tetapi persaingan dikelas 3 ini
semakin ketat, hingga selesai semester pertama saya tidak masuk 10 besar,
tetapi dari pada saat itu saya pun ttidak berputus asa, saya terus giat belajar
hingga saya masuk les bimbingan belajar dari luar sekolah. Karena pada kelas
ini saya duduk di bangku SMP. Hari demi hari pun terlewati, tidak terasa pada
saat itu kami semua akan menghadapi UAN dan UAS untuk lanjut ke bangku SMA.
Pada ujian yang akan saya hadapi, saya selalu belajar, karena jika saya tidak
lulus saya tidak disekolahkan oleh orang tua saya.
Pada saat hari
itu pun tiba, pertama saya menghadapi UAS, saya merasa lancar dalam mengerjakan
begitu jg pada saat UAN, dan akhirnya saya pun lulus dari bangku SMP, tak ;ama
dari kelulusan SMP tentu ada hari libur yang cukup panjang. Tetapi ada hari
terakhir bagi masa SMP saya yang merupakan hari kenang-kenangan yaitu
perpisahan. Pada saat perpisahan semua siswa laki-laki diwajibkan untuk memakai
kemeja berwarna hitam dan clana jeans. Yang di lakukan di aula sekolah mutiara
17 agustus. Teman teman berkumpul dengan rasa yang sedikit sedih tetapi saya
biasa saja. Mungkin mereka terlalu lebay dlam hal seperti ini. Terlalu di ambil
kehati. Mungkin mereka semua anak mami. Lalu ada juga yang menangis sambil
berpelukan seperti teletubies. Sungguh dramatis sekali. Tak lama perpisahan
selesai.
Mulai lah hari
yang sangat di tunggu-tunggu yaitu hari libur . libur telah
tiba,horeee,horeee,horee. Saat yang tepat bagi saya pada waktu itu. Karna
terlalu bosan belajar di sekolah .sekaranglah saatnya untuk bebas bermain dalam
jangka waktu yang cukup lama. Kegiatan yang saya lakukan bersama teman teman
rumah juga cukup mengasyikan.bermain burung dara bersama teman teman dirumah.
Burung saya jenisnya blantong dengan corak putih hitam disayapnya. Sangat
beranca sekali. Pasangannya juga lenjeh. Tak terasa lama akhirnya liburan
selesai. Saatnya bagi saya untuk mencari calon sekolah yang akan saya masuki.
Pada saat tes
masuk SMA, saya berhasil masuk bahkan mendapatkan bea siswa dari sekolah. Saya
masuk SMA yang sama dengan SMP saya yaitu sekolah SMA mutiara 17 agustus.
Banyak juga teman lama yang masuk ke sekolahan mutiara 17 agustus. Akhirnya
datang lagi masalah baru, MOS telah di buka pada tanggal 24 juni. Sungguh
membosankan bagi saya. Walaupun begitu, saya tetap harus ikut MOS lagi. Kali
ini kakak-kakak OSIS terlihat lebih garang dari pada OSIS yang ada di SMP waktu
dulu. Terlihat lebih seram,tatapannya juga lebih tajam. Seperti ketua OSIS yang
sekarang.
Pada hari
pertama MOS, saya tidak ikut lantaran pura-pura sakit.sepertinya kakak-kakak
OSIS tidak akan mencari, tetapi mereka malah menelepon ke rumah saya dan
kebetulan sekali saya yang mengangkat teleponnya. Dengan kaget saya mendengar
kalu suara yang ada pada telepon tersebut adalah suara ketua OSIS yang sangat
galak itu. Ia marah marah dan memaksa saya untuk datang ke acara MOS besok.
Tentu dengan hukuman yang akan diberika olehnya. Tetapi saya tidak takut , slow
slow aja, dan pada keesokan harinya saya langsung di panggil oleh ketua OSIS,
sayapun menghampirinya dengan wajah yang biasa-biasa saja. Ia memarahi saya
dengan wajah yang seram tetapi saya
tetap dengan wajah yang biasa saja.