Minggu, 28 Oktober 2012

OpenGL

Nama: Roy Heuward
Kelas: 3KA28
NPM: 16110259

Diagonal



Logika:



Logika :
Pada program open GL ini, ditugaskan untuk membuat tampilan line pada openGL sample berupa garis horizontal , dalam pembuatan garis ini membutuhkan kodingan seperti gambar diatas, berikut langkah langkanya :
-          glClearColor = berfungsi untuk member warna pada program.
-          glClear (GL_COLOR_BUFFER_BIT) = untuk membersihkan layar yang berlatar hitam.
-          glPushMatrix(); = berfunsi untuk membuat baris kode agar  tidak berlaku untuk bagian luar.
-          glClearColor(1,1,1,0) = berfungsi untuk menentukan warna garis/titik dengan menggunakan kode tsb.
-          glColor3f(1,1,1) = berfungsi untuk menentukan warna yang kita inginkan dengan menggunakan kode 3f.
-          glBegin(GL_LINES) = berfungsi untuk menggambar garis dari titik yang digunakan.
-          glVertex3f(-0.6f,0.0f,0.0f);  =  untuk menentukan titik awal yang digunakan.
-          glVertex3f(0.6f,0.0f,0.0f);  = untuk menentukan titik akhir yang digunakan.
-          glEnd ();  = untuk mengakhiri gambar garis dititik akhir.
-          glPopMatrix (); =
-          Membuat baris kode menjadi tidak berlaku untuk bagian luar.
-          SwapBuffers (hDC); = digunakan untuk menukar bagian belakang buffer menjadi buffer layar.
-          Sleep (1); = digunakan untuk mengakhiri program pada openGL.



Vertikal

 



Logika:



LOGIKA :
Sama pada program sebelumnya, progam ini sama langkah-langkahnya, bedanya kita sekarang ingin menampilkan garis vertical, yaitu garis lurus mengarah ke sumbu Y, pada pembutan garis ini kita masih sama yaitu menggunakan open GL, hanya yang beda pada kodingan ini terletak pada glVertex3f(10.10,10.0,13.13); yaitu maksudnya kita menggunakan titik awal seperti yang kita input maka dari itu titik awal kita akan berada pada titik-titik tsb kemudian glVertex3f(0,0,0.0); yang berarti kita membuat titik akhit yang mengarah sumbu Y=0 karna kita membuat garis vertical yang mengarah sumbu Y.
 


Diagonal






Logika:




Logika :
Pada pembuatan garis diagonal masih sama dengan program diatas, bedanya pun masih sama yaitu hanya pada pembuatan titik awal dan titik akhirnya saja, disini karna kita membuat garis diagonal kita menggunakan titik awal sbg berikut glVertex3f(0.10,10.0,13.13); yaitu merupakan titik awal yang kita gunakan berawal dari sumbu x yang bernilai 0 dan Y 10, lalu bergerak lagi dr sumbu X bernilai 10 dan Y bernilai 0, jadi seakan-akan garis balik lagi ke titik awal yang sebelumnya. Lalu glVertex3f(0,0,0.0); yang berarti vertex yang ke 2 ini hanya memiliki nilai 0 dan hanya menggikuti garis yang sudah di buat pada vertex awalnya.
Cukup sekian penjelasan dari saya mengenai pembuatan jenis – jenis garis pada OpenGL, kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih.

Jumat, 26 Oktober 2012


Kalimantan Barat, Mempawah.
Disinilah tempat saya dilahirkan, dan disini lah tempat pertama kali yang terlihat saat saya sudah membuka ke-2 mata saya. Di pulau yang indah ini lah tepat pada tanggal 30 September 1992 pukul 03.13 pagi lahirlah seorang anak laki-laki yang lucu, lugu dan tampan, yaa…itulah saya yang tepat pada hari itu juga diberi nama Roy Heuward. Saya adalah anak pertama dari keturunan kedua orang tua saya, dan satu-satunya anak yang paling beruntung karena bisa lahir dalam rahim seorang ibu yang cantik nan menawan yang bernama Herlina Tjen, saya adalah anak dari keturunan pria paling hebat dalam hidup saya yaitu ayah saya sendiri yang bernama Liem Khie Liong. Kedua orang tua saya menikah pada tahun 1987 setelah menikah selama 5 tahun lahirlah saya sebagai anak pertama dari marga Heuw, kedua orang tua saya adalah dua sosok manusia paling saya sayangi sepanjang hidup saya, karena mereka yang sudah merawat dan membesarkan saya sampai saat ini. Selain saya pada tahun 1995, setelah 3 tahun kelahiran saya, lahirlah kembali anak laki-laki kedua setelah saya yang diberi nama Wendy Sanjaya Heuward. Dia adalah seseorang yang membuat membuat hidup saya lebih senang karena dimasa kecil itu saya memiliki adik sekaligus sahabat dalam hidup saya. Setelah kelahirannya 2 tahun kemudian kedua orang tua saya memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman kami dengan pindah ke kota, tepatnya kota bekasi untuk mengadu nasib. Usia saya masih 5 tahun, dan keluarga saya belum mempunyai kehidupan yang mapan, kami sekeluarga hidup sederhana. Pada tahun 1997 ayah saya masih bekerja pada salah satu toko elektronik di bekasi. Disana lah tempat satu-satunya penghasilan dari keluarga kami, setelah ayah saya bekerja selama 3 tahun lamanya, akhirnya ayah saya membuka usaha sendiri, ketika itu usaha yang dilakukannya sama dengan apa yang pernah ia kerjakan pada tempat kerjanya di masa lalu yaitu menjual alat-alat elektronik.  Ayah saya membuka usahanya ditempat saya tinggal yaitu di rumah yang masih dalam status kontrak daerah tambun bekasi utara, dalam usahanya ayah saya mengalami pasang surut, tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya, tetapi semakin berjalannya waktu usaha ayah saya mengalami kenaikan sehingga dapat menyekolahkan saya di SD Mutiara 17 Agustus, Bekasi Utara. Disana tempat saya pertama kali menggunakan seragam sekolah dan disanalah tempat saya menginjakan kedua kaki saya untuk menatap masa depan yang sudah menunggu saya. Di sekolah ini tepatnya saya mengenal apa itu huruf dan apa itu angka, mengenai itu semua mengajarkan saya bagaimana cara membaca, menulis, mendengar, menghitung, dan berfikir dengan baik. Setelah 6 tahun saya jalani banyak kisah yang saya alami ketika saya ribut di kelas dan mendapatkan hukuman dari guru yang mengajar saat itu, pada saat saya duduk di bangku SD ini saya di kenal dengan anak yang nakal, mungkin banyak guru dan teman yang tidak menyukai saya karena kelakuan saya, tetapi setelah bertambahnya usia dan saya lulus dari Sekolah Dasar dan duduk di bangku SMP saya sudah dapat berfikir sedikit lebih dewasa dan ketika itulah saya merubah sifat dan kepribadian saya yang nakal pada saat saya duduk di bangku SD. Dihari pertama saya masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya mengalami masa-masa yang tak terlupakan pada saat Masa Orientasi Siswa, dimana pada saat itu semua siswa laki-laki mengalami hal yang paling memalukan karena harus mengenakan pernak pernik yang di pakai oleh wanita, bukan hanya pernak pernik bahkan saya menggunakan tas yang terbuat dari karung, sehingga kami semua terlihat seperti pemulung jalanan. Di masa itu lah yang tidak pernah terlupakan pada saat saya duduk dibangku SMP di sekolah yang sama. Setelah masa itu lahirnya mata pelajaran baru yang belum pernah di pelajari pada saat duduk di bangku SD, disini saya memulai untuk manatap masa depan yang lebih baik, karna di mulai dari sini hingga seterusnya saya harus belajar dengan sungguh-sungguh. Setelah sekolah selama 3 tahun lamanya saya melakukan ujian akhir pertama yang saya lakukan yaitu menatap UAN yaitu sebagai ujian akhir dan syarat untuk melanjutkan sekolah pada bangku SMA (Sekolah Menengah Atas). Pada ujian itu saya pun dapat menjalankannya dengan baik dan lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Pada lulus kelulusan saya bersama teman-teman turut merayakan hasil kelulusan kami.
Setelah lulus SMP saya meneruskan sekolah saya di sekolah yang sama pula yaitu Sekolah Mutiara 17 Agustus, disini saya mengalami masa-masa MOS seperti yang sudah terjadi pada saat masuk SMP, tidak jauh berbeda pada masa orientasi sebelumnya tetapi pada masa ini saya mengalami hal yang tidak pernah terlupakan karena saya muntah mencium aroma jengkol yang sangat menyengat masuk ke dalam hidung saya dan hingga akhirnya saya tidak melanjutkan MOS di hari-hari berikutnya. Pada saat itu juga saya baru mengenal jengkol dan tidak akan menyentuh / menciumnya, karna saya sangat trauma dengan bau menyengatnya itu. Dimasa ini adalah masa yang sangat indah yang pernah saya jalani dalam hidup saya, karena di bangku SMA ini saya memiliki teman-teman yang sangat saya cintai dan mencintai saya. Setelah 3 tahun saya menjalani masa-masa SMA yang indah saya bersama teman-teman sebangku saya, tidak terasa jika kami semua akan memasuki perguruan tinggi untuk melanjutkan sekolah agar mendapat masa depan, disana muncullah persaingan untuk memasuki perguruan tinggi favorite yang diinginkan banyak siswa, setelah kami lulus kami semua sudah mendapat perguruan tinggi masing-masing, dan saya memilih Universitas Gunadarma. Disini lah jalan yang sebenarnya harus saya tempuh, mulai masuk perguruan tinggi saya lebih menatap masa depan saya setelah selesai dari perguruan tinggi ini, yang pertama saya ingin menjadi orang sukses dan dapat membahagiakan ke-dua orang tua saya, maka dari itu saya sangat bersungguh-sungguh dalam memasuki perguruan tinggi ini, tujuan saya selain  itu adalah menambah pengetahuan saya dalam mencari bekal di masa depan kelak. Hingga saat ini saya sudah duduk di bangku semester 5 yang sudah di sebut-sebut senior programmer karena saya mengambil falkultas ilmu computer disini tepatnya.
Dalam hidup ini banyak yang saya alami pahit maupun manis, dalam hidup ini saya sangat beruntung bisa mempunya teman-teman SD SMP SMA hingga perguruan tinggi tempat saya berdiri sekarang, mereka sangat baik dan mempunyai solidaritas yang tinggi sehingga membuat saya selalu nyaman saat bermain dengan teman-teman  yang saya kenal. Pegalaman ini lah tentunya yang tak bisa dibayar dengan apapun karena teman yang baik bukan berasal dari materi tetapi dari hati masing-masing individu. Banyak hal yang sudah saya jalani bersama teman-teman perguruan tinggi saat ini, dari mulai jalan-jalan hingga bermain futsal yang merupakan rata-rata hobi kami sebagai laki-laki.
Dalam hidup ini saya mempunyai pandangan hidup adalah hidup sebagai pria sejati yang mampu membuat orang disekeliling saya bahagia jika dekat dengan saya, dari sudut pandang inilah yang membuat saya mempunyai semangat hidup agar menjadi orang yang lebih baik lagi.
Pengusaha sukses, menjadi orang yang mapan, bisa membahagiakan keluarga, itulah cita-cita saya yang timbul ketika saya sudah duduk di bangku SMP, mulai dari sana lah saya mempunyai niat untuk menjadi seorang yang pekerja keras. Cukup sekian profil singkat dari hidup saya. Terima kasih.
(Badegos Ronggas)
Copyright © 2010 Roy Heuward | Design : Noyod.Com | Images: Moutonzare