Kalimantan Barat, Mempawah.
Disinilah tempat saya dilahirkan, dan disini lah tempat
pertama kali yang terlihat saat saya sudah membuka ke-2 mata saya. Di pulau
yang indah ini lah tepat pada tanggal 30 September 1992 pukul 03.13 pagi
lahirlah seorang anak laki-laki yang lucu, lugu dan tampan, yaa…itulah saya
yang tepat pada hari itu juga diberi nama Roy Heuward. Saya adalah anak pertama
dari keturunan kedua orang tua saya, dan satu-satunya anak yang paling
beruntung karena bisa lahir dalam rahim seorang ibu yang cantik nan menawan
yang bernama Herlina Tjen, saya adalah anak dari keturunan pria paling hebat
dalam hidup saya yaitu ayah saya sendiri yang bernama Liem Khie Liong. Kedua
orang tua saya menikah pada tahun 1987 setelah menikah selama 5 tahun lahirlah
saya sebagai anak pertama dari marga Heuw, kedua orang tua saya adalah dua
sosok manusia paling saya sayangi sepanjang hidup saya, karena mereka yang
sudah merawat dan membesarkan saya sampai saat ini. Selain saya pada tahun
1995, setelah 3 tahun kelahiran saya, lahirlah kembali anak laki-laki kedua
setelah saya yang diberi nama Wendy Sanjaya Heuward. Dia adalah seseorang yang
membuat membuat hidup saya lebih senang karena dimasa kecil itu saya memiliki
adik sekaligus sahabat dalam hidup saya. Setelah kelahirannya 2 tahun kemudian
kedua orang tua saya memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman kami dengan
pindah ke kota, tepatnya kota bekasi untuk mengadu nasib. Usia saya masih 5
tahun, dan keluarga saya belum mempunyai kehidupan yang mapan, kami sekeluarga
hidup sederhana. Pada tahun 1997 ayah saya masih bekerja pada salah satu toko
elektronik di bekasi. Disana lah tempat satu-satunya penghasilan dari keluarga
kami, setelah ayah saya bekerja selama 3 tahun lamanya, akhirnya ayah saya
membuka usaha sendiri, ketika itu usaha yang dilakukannya sama dengan apa yang
pernah ia kerjakan pada tempat kerjanya di masa lalu yaitu menjual alat-alat
elektronik. Ayah saya membuka usahanya
ditempat saya tinggal yaitu di rumah yang masih dalam status kontrak daerah tambun
bekasi utara, dalam usahanya ayah saya mengalami pasang surut, tidak semudah
yang dibayangkan sebelumnya, tetapi semakin berjalannya waktu usaha ayah saya
mengalami kenaikan sehingga dapat menyekolahkan saya di SD Mutiara 17 Agustus,
Bekasi Utara. Disana tempat saya pertama kali menggunakan seragam sekolah dan
disanalah tempat saya menginjakan kedua kaki saya untuk menatap masa depan yang
sudah menunggu saya. Di sekolah ini tepatnya saya mengenal apa itu huruf dan
apa itu angka, mengenai itu semua mengajarkan saya bagaimana cara membaca,
menulis, mendengar, menghitung, dan berfikir dengan baik. Setelah 6 tahun saya
jalani banyak kisah yang saya alami ketika saya ribut di kelas dan mendapatkan
hukuman dari guru yang mengajar saat itu, pada saat saya duduk di bangku SD ini
saya di kenal dengan anak yang nakal, mungkin banyak guru dan teman yang tidak
menyukai saya karena kelakuan saya, tetapi setelah bertambahnya usia dan saya
lulus dari Sekolah Dasar dan duduk di bangku SMP saya sudah dapat berfikir sedikit
lebih dewasa dan ketika itulah saya merubah sifat dan kepribadian saya yang
nakal pada saat saya duduk di bangku SD. Dihari pertama saya masuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP) saya mengalami masa-masa yang tak terlupakan pada saat
Masa Orientasi Siswa, dimana pada saat itu semua siswa laki-laki mengalami hal
yang paling memalukan karena harus mengenakan pernak pernik yang di pakai oleh
wanita, bukan hanya pernak pernik bahkan saya menggunakan tas yang terbuat dari
karung, sehingga kami semua terlihat seperti pemulung jalanan. Di masa itu lah
yang tidak pernah terlupakan pada saat saya duduk dibangku SMP di sekolah yang
sama. Setelah masa itu lahirnya mata pelajaran baru yang belum pernah di
pelajari pada saat duduk di bangku SD, disini saya memulai untuk manatap masa
depan yang lebih baik, karna di mulai dari sini hingga seterusnya saya harus
belajar dengan sungguh-sungguh. Setelah sekolah selama 3 tahun lamanya saya
melakukan ujian akhir pertama yang saya lakukan yaitu menatap UAN yaitu sebagai
ujian akhir dan syarat untuk melanjutkan sekolah pada bangku SMA (Sekolah
Menengah Atas). Pada ujian itu saya pun dapat menjalankannya dengan baik dan
lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Pada lulus kelulusan saya bersama
teman-teman turut merayakan hasil kelulusan kami.
Setelah lulus SMP saya meneruskan sekolah saya di sekolah
yang sama pula yaitu Sekolah Mutiara 17 Agustus, disini saya mengalami
masa-masa MOS seperti yang sudah terjadi pada saat masuk SMP, tidak jauh
berbeda pada masa orientasi sebelumnya tetapi pada masa ini saya mengalami hal
yang tidak pernah terlupakan karena saya muntah mencium aroma jengkol yang
sangat menyengat masuk ke dalam hidung saya dan hingga akhirnya saya tidak
melanjutkan MOS di hari-hari berikutnya. Pada saat itu juga saya baru mengenal
jengkol dan tidak akan menyentuh / menciumnya, karna saya sangat trauma dengan
bau menyengatnya itu. Dimasa ini adalah masa yang sangat indah yang pernah saya
jalani dalam hidup saya, karena di bangku SMA ini saya memiliki teman-teman
yang sangat saya cintai dan mencintai saya. Setelah 3 tahun saya menjalani
masa-masa SMA yang indah saya bersama teman-teman sebangku saya, tidak terasa
jika kami semua akan memasuki perguruan tinggi untuk melanjutkan sekolah agar
mendapat masa depan, disana muncullah persaingan untuk memasuki perguruan
tinggi favorite yang diinginkan banyak siswa, setelah kami lulus kami semua
sudah mendapat perguruan tinggi masing-masing, dan saya memilih Universitas
Gunadarma. Disini lah jalan yang sebenarnya harus saya tempuh, mulai masuk
perguruan tinggi saya lebih menatap masa depan saya setelah selesai dari
perguruan tinggi ini, yang pertama saya ingin menjadi orang sukses dan dapat
membahagiakan ke-dua orang tua saya, maka dari itu saya sangat
bersungguh-sungguh dalam memasuki perguruan tinggi ini, tujuan saya selain itu adalah menambah pengetahuan saya dalam
mencari bekal di masa depan kelak. Hingga saat ini saya sudah duduk di bangku
semester 5 yang sudah di sebut-sebut senior programmer karena saya mengambil
falkultas ilmu computer disini tepatnya.
Dalam hidup ini banyak yang saya alami pahit maupun manis,
dalam hidup ini saya sangat beruntung bisa mempunya teman-teman SD SMP SMA
hingga perguruan tinggi tempat saya berdiri sekarang, mereka sangat baik dan
mempunyai solidaritas yang tinggi sehingga membuat saya selalu nyaman saat
bermain dengan teman-teman yang saya
kenal. Pegalaman ini lah tentunya yang tak bisa dibayar dengan apapun karena
teman yang baik bukan berasal dari materi tetapi dari hati masing-masing
individu. Banyak hal yang sudah saya jalani bersama teman-teman perguruan
tinggi saat ini, dari mulai jalan-jalan hingga bermain futsal yang merupakan
rata-rata hobi kami sebagai laki-laki.
Dalam hidup ini saya mempunyai pandangan hidup adalah hidup
sebagai pria sejati yang mampu membuat orang disekeliling saya bahagia jika
dekat dengan saya, dari sudut pandang inilah yang membuat saya mempunyai
semangat hidup agar menjadi orang yang lebih baik lagi.
Pengusaha sukses, menjadi orang yang mapan, bisa
membahagiakan keluarga, itulah cita-cita saya yang timbul ketika saya sudah
duduk di bangku SMP, mulai dari sana lah saya mempunyai niat untuk menjadi
seorang yang pekerja keras. Cukup sekian profil singkat dari hidup saya. Terima
kasih.
(Badegos Ronggas)
0 komentar:
Posting Komentar